2020 sangatlah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana kondisi dan situasi yang normal seperti biasanya menjadi berubah seketika dari berbagai aspek kehidupan. Mulai dari aspek ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya sehingga orang tak lagi menjalankan aktivitasnya secara normal.
Hal ini dikarenakan oleh virus yang telah masuk ke indonesia sehingga membawa perubahan yang sangat cepat di tengah-tengah masyarakat. Seperti halnya dengan bidang pendidikan, semua kepala dinas provinsi dan kabupaten mengeluarkan aturan baru yg telah di intruksikan mentri pendidikan dan kebudayaan sebelumnya yaitu sekolah maupun aktivitas perkuliahan di jalankan secara daring. Aturan yang di keluarkan oleh dinas kabupaten/kota tersebut berdampak pada sistem pendidikan yang ada di indonesia, khususnya di sumatera barat. Disumatera barat terdapat beberapa daerah yang masih terdampak virus corona yang begitu tinggi dan di ada beberapa kategorikan daerah yang di bagi menjadi 4 zona, diantaranya zona merah, zona kuning, zona orange dan zona hijau.
Dalam sistem pendidikan di saat pandemi yang di atur oleh mentri pendidikan memperbolehkan zona hijau dan kuning menjalankan aktivitas pendidikan tatap muka dan pada zona orange dan zona merah masih menjalankan pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan. Itu dalam hal sistem pendidikan yang ada di indonesia khususnya di sumatera barat baik tk,sd,smp, maupun sma.
perguruan tinggi juga demikian harus menerapkan pembelajaran daring untuk semua zona di indonesia. Universitas negeri padang merupakan salah satu kampus negeri yang ada di sumatera barat yang menerapkan pembelajaran daring untuk mahasiswanya. Termasuk pada program praktek lapangan kependidikan 2020 saat ini yang mengharuskan mahasiswanya untuk Praktek lapangan kependidikan di daerah masing-masing yang biasanya sebelum pandemi covid 19 mahasiswa Praktek lapangan Kependidikan (PLK) di daerah sekolah mitra yang telah terdaftar di portal akademik unp.
Sekarang sekolah yang di tempati oleh mahasiswa unp yang menjalankan program praktek lapangan kependidikan sebanyak 16 provinsi di indonesia dan telah di lepas secara resmi oleh dirjen GTK RI pada 10 agustus 2020 secara daring. Mahasiswa yang menjalankan PLK di sekolah daerah masing-masing mempunyai keluh kesah yang sangat berbeda dan merasakan rasa suka dan duka PL di kampung masing-masing.
Setiap mahasiswa pasti memiliki suka dukanya tersendiri untuk menjalankan PLK di kampung masing-masing. Kalau di kota bisa di katakan PL nya sangat berkesan karna selain bisa menerapkan inovasi pembelajaran di dukung oleh jaringan yang memadai itu suatu hal yang perlu di syukuri oleh mahasiswa yang plk di kota. Berbeda halnya dengan mahasiswa yang plk di kampung, banyak suka dan dukanya. Dari segi suka nya bisa berkumpul bersama keluarga di rumah akan tetapi di balik itu juga ada dukanya. Dukanya yaitu pada saat mahasiswa yang ingin menerapkan inovasi pembelajaran berbasis IT di daerahnya masing-masing dibatasi oleh jaringan atau pihak sekolah juga memperhitungkan paket data siswanya saat sekolah daring bagi yang berada pada zona orange dan zona merah yang masih menerapkan sistem pembelajaran daring. Selain itu juga mahasiswa di batasi dalam mengembangkan pemikirannya dalam menerapkan pembelajaran digital di saat pandemi. Seperti contoh mahasiswa yang biasanya mempelajari berbagai inovasi pembelajaran di zaman revolusi 4.0 saat sekarang ini di kampus, pada saat PL di kampung masing-masing tidak bisa menerapkan hal yang di pelajarinya tadi di sekolah mitra tempat mereka PLK.
Saat praktek lapangan kependidikan sangatlah berbeda rasanya dengan apa yang telah di rasakan di kampus. Apa yang telah di pelajari di kampus hanyalah teori dan saat PLK lah merasakan hal yang sebenarnya sebagaimana di rasakan oleh seorang pendidik saat di lapangan.
Metode belajar sangatlah perlu di kembangkan oleh seorang pendidik saat di sekolah menjalankan kewajibannya sebagai guru. Salah satunya yaitu mengembangkan metode belajar yang dari tradisional menjadi metode modern seperti mengembangkan metode belajar yang kekinian dan membuat siswa senang. Sebelumnya siswa hanya mendengar guru ceramah dengan mengembangkan metode belajar yang kekinian maka siswa makin tertarik untuk belajar.
Saat pandemi yang dirasakan sekarang ini guru banyak yang hanya memberi tugas kepada siswanya yang memberatkan beban pikiran siswa dengan memberi tugas sebanyak-banyaknya kepada siswa di sekolah untuk di kerjakan di rumah tanpa memperhatikan tujuan pembelajaran yang ada di rpp dan juga tidak memperhatikan apakah siswa itu paham atau tidak.
Pandemi covid-19 memang merubah situasi pembelajaran saat sekarang ini. Akan tetapi guru harus berpandai-pandai dalam menerapkan metode belajar pada siswanya agar siswanya menjadi senang belajar daring dan juga guru harus memantau dan memperhatikan kehadiran siswanya saat belajar daring baik melalui whatsapp group maupun pada media pembelajaran lainnya. Memang susah dalam menerapkan metode belajar online saat pandemi yang telah di rasakan saat sekarang ini. Akan tetapi setidaknya guru tau apa yang harus mereka kerjakan dalam hal metode belajar yang membuat siswa senang dan bersemangat dalam belajar daring. Tidak hanya meninggalkan tugas kepada siswanya tanpa memperhatikan keluh kesah siswa tersebut akan tetapi juga memperhatikan berbagai aspek kognitif pada siswanya.
Pada praktek lapangan yang telah dirasakan beberapa minggu ini sangatlah tercermin bahwa guru adalah sebagai wadah bagi siswa untuk bertanya pelajaran yang tidak dimengerti siswanya. Pihak sekolah pun juga demikian, tidak harus mengeluarkan aturan yang begitu mempersulit dan tidak membebaskan guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Seperti aturan yang di keluarkan di berbagai macam sekolah salah satunya dalam aturan memberi tugas kepada siswanya atau sistem pembelajaran daring. Seharusnya pihak sekolah memberi kebebasan kepada guru untuk berinovasi bukan membatasi pergerakan guru atau membatasi guru dalam ber inovasi untuk menerapkan pembelajaran daring berbasis IT di daerah masing-masing.
Suatu daerah akan maju jika pengetahuan masyarakat nya juga maju, yang tidak hanya mengatur kebebasan untuk memeberi yang terbaik. Begitupun sekolah, sekolah akan maju jika kualitas dari gurunya juga berbobot dan mengenal IT. Guru memang tidak akan tergantikan oleh teknologi akan tetapi guru yang tidak adaptif dengan teknologi sudah pasti tergantikan. Begitu juga guru yang ada di sekolah di desa, walaupun di desa seharusnya guru juga tidak mau ketinggalan oleh sistem pendidikan yang ada di kota yang pada dasarnya sudah lebih maju dari pada di desa.
Hal demikian yang harus di tekankan pada saat sekarang ini yang mana pada saat sekarang ini pimpinan sekolah jangan membuat berbagai aturan demi popularitas atau demi eksistensinya sebagai pejabat sekolah akan tetapi harus bisa membuat aturan yang membebaskan guru untuk ber inovasi. Jangan karena sekolah di kampung yang menjadi problem yang ada pada pikiran akan tetapi dengan adanya sekolah di kampung harus bisa lebih maju dari pada di kota dan jangan sampai kalah dengan apa yang ada pada sistem pendidikan di kota. Karena teknogi bisa di akses tidak hanya di kota akan tetapi di desapun juga bisa di akses.
Apalagi saat sekarang ini mahasiswa yang pada dasarnya sudah mengerti IT dan lebih mengenal dan mempelajari IT pada perguruan tinggi untuk di terapkan pada pembelajaran maupun pada sistem pendidikan. Hal tersebut merupakan salah satu kesempatan bagi sekolah untuk memberi peluang bagi mahasiswa menerapkan pengetahuannya baik dalam segi pembelajaran maupun sistem pendidikan saat pandemi oleh pihak sekolah. Karena mahasiswa sudah mengenal dan mempelajari metode pembelajaran digital di kampus dan mahasiswa seharusnya berkesempatan untuk menerapkannya di sekolah mitra tempat mereka PLK. Tidak hanya guru, siswapun juga banyak belajar dan perlu belajar dari mahasiswa pada saat sekarang ini sedang melaksanakan PLK di tengah pandemi yang telah sama-sama di rasakan saat sekarang ini. Seperti contoh dalam menerapkan pembelajaran daring maupun tatap muka yang berbasis IT. Sehingga guru tidak kesusahan lagi dalam menerapkan proses pembelajaran di tengah pandemi baik pembelajaran daring maupun tatap muka. (*) 02/09/2020